Lulusan Akamigas Diminati Perusahaan Perminyakan Asing
Indramayu - Guna menyediakan tenaga kerja yang mempunyai spesifikasi dan sumber daya manusia (SDM) di bidang perminyakan, Akademi Minyak dan Gas (Akamigas) mampu menghasilkan tenaga fire and safety dan teknik kimia yang memiliki keterampilan, kemandirian, dan profesionalitas.
Demikian dikatakan Ketua Yayasan Pembina Akamigas Balongan Nahdudin Islami kepada Suara Karya di ruang kerjanya, akhir pekan lalu. Didampingi Direktur Akamigas Balongan Hanifah Handayani, dia mengatakan lebih lanjut, tenaga kerja yang dihasilkan pun mempunyai daya saing tinggi serta mampu menguasai teknologi sesuai kebutuhan dunia kerja.
Saat ini, katanya, memang dibutuhkan perguruan tinggi yang eksklusif untuk mengembangkan minyak dan gas di Tanah Air. Apalagi minyak dan gas merupakan sektor unggulan yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbanyak. "Tentunya punya daya tarik tersendiri," ujarnya. Selain untuk pengelolaan minyak dan gas di dalam negeri, para lulusan Akamigas Balongan juga menarik minat dari perusahaan minyak asing untuk mempekerjakannya.
Nahdudin Islami menjelaskan, program penyelenggaraan perkuliahan di akademi yang dipimpinnya, selain perkuliahan secara umum seperti diskusi, juga praktikum simulasi dan praktik kerja dengan materi yang terus dikembangkan sesuai tuntutan. Misalnya, tuntutan kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pasar kerja. Akamigas juga menerapkan metode sistem konsistensi baik untuk dosen maupun mahasiswanya. Dengan demikian, bisa diharapkan lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas.
Metode konsistensi diterapkan di Akamigas Balongan untuk mengantisipasi krisis mental dan moral dalam upaya pembentukan karakter yang akan memengaruhi kinerja bagi lulusannya. Dengan demikian, Akamigas akan menghasikan mahasiswa berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar kerja dan bisa bersaing secara sehat.
Dijelaskannya, alumni dari akademi itu sebanyak 80 persen telah bekerja di berbagai perusahaan migas, baik nasional maupun asing. Seperti yang direkrut PT Pertamina di Indramayu dan Cirebon, perusahaan minyak Dimas Utama, perusahaan minyak Chevron, perusahaan minyak di Malaysia, perusahaan Nesator di Jakarta, PT Petrochina, PT Elnusa, dan perusahaan lainnya. Saat ini, kata dia, sudah terdapat sekitar 400 calon mahasiswa dari berbagai daerah se-Indonesia, padahal yang diambil dari hasil tes hanya 150 calon mahasiswa. (Sumber)
Demikian dikatakan Ketua Yayasan Pembina Akamigas Balongan Nahdudin Islami kepada Suara Karya di ruang kerjanya, akhir pekan lalu. Didampingi Direktur Akamigas Balongan Hanifah Handayani, dia mengatakan lebih lanjut, tenaga kerja yang dihasilkan pun mempunyai daya saing tinggi serta mampu menguasai teknologi sesuai kebutuhan dunia kerja.
Saat ini, katanya, memang dibutuhkan perguruan tinggi yang eksklusif untuk mengembangkan minyak dan gas di Tanah Air. Apalagi minyak dan gas merupakan sektor unggulan yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbanyak. "Tentunya punya daya tarik tersendiri," ujarnya. Selain untuk pengelolaan minyak dan gas di dalam negeri, para lulusan Akamigas Balongan juga menarik minat dari perusahaan minyak asing untuk mempekerjakannya.
Nahdudin Islami menjelaskan, program penyelenggaraan perkuliahan di akademi yang dipimpinnya, selain perkuliahan secara umum seperti diskusi, juga praktikum simulasi dan praktik kerja dengan materi yang terus dikembangkan sesuai tuntutan. Misalnya, tuntutan kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pasar kerja. Akamigas juga menerapkan metode sistem konsistensi baik untuk dosen maupun mahasiswanya. Dengan demikian, bisa diharapkan lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas.
Metode konsistensi diterapkan di Akamigas Balongan untuk mengantisipasi krisis mental dan moral dalam upaya pembentukan karakter yang akan memengaruhi kinerja bagi lulusannya. Dengan demikian, Akamigas akan menghasikan mahasiswa berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar kerja dan bisa bersaing secara sehat.
Dijelaskannya, alumni dari akademi itu sebanyak 80 persen telah bekerja di berbagai perusahaan migas, baik nasional maupun asing. Seperti yang direkrut PT Pertamina di Indramayu dan Cirebon, perusahaan minyak Dimas Utama, perusahaan minyak Chevron, perusahaan minyak di Malaysia, perusahaan Nesator di Jakarta, PT Petrochina, PT Elnusa, dan perusahaan lainnya. Saat ini, kata dia, sudah terdapat sekitar 400 calon mahasiswa dari berbagai daerah se-Indonesia, padahal yang diambil dari hasil tes hanya 150 calon mahasiswa. (Sumber)
Post a Comment