Panen Raya Rendeng Indramayu April 2010
Indramayu - Ribuan hektar tanaman padi di Indramayu musim tanam (MT) rendeng 2010, kini mulai panen. Berdasarkan pemantauan, aktivitas panen rendeng mulai terlihat di di Kecamatan Gabuswetan, Kandanghur, Cikedung dan Lelea. Menandai masa panen, sebagian petani di wilayah Kecamatan Lelea, menggelar upacara adat yang dikenal dengan Mapag Sri sebagai upacara syukuran atas hasil panen petani.
Seperti diungkapkan Kasmuri (42) petani asal Desa Tamansari Lelea, syukuran sesaat menjelang panen, menjadi ciri bila hamparan tersebut dalam waktu dekat akan segera panen. Adat Mapag Sri merupakan tradisi warga petani di sebagain wilayah pantura sesaat menjelang panen, tutur dia. Panen musim tanam rendeng memang belum berlangsung merata, diperkirakan panen akan mencapai pucaknya (raya) pada April 2010. Kondisi ini dapat dilihat dengan kondisi malai padi yang matang dalam satu bulan kedepan.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Indramayu H Karno menjelaskan, dari areal seluas 119.000 hektar pada MT rendeng 2010 terealisasi 89.000 hektar. Tidak tercapainya luas hamparan ini disebabkan adanya keterlambatan tanam serta wilayah yang menjadi daerah rawan banjir. "Biasanya ada beberapa areal yang selama ini menjadi daerah genangan, proses tanam baru dilakukan pada saat kondisi curah hujan mulai berkurang," katanya.
Bagi sebagian petani di Indramayu, panen rendeng sekaligus menjadi harapan mampu mendapatkan hasil produksi yang maksimal. MT rendeng memang menjadi harapan, terutama dalam meningkatkan total produksi, tandas dia. Untuk mengantisipasi menurunnya harga gabah yang biasanya terjadi pada pucak panen, pihak Bulog Sub Divre Indramayu berencana melakukan upaya pembelian gabah ke tingkat petani langsung.
Pada tahun 2010 ini, Bulog Divre Indramayu menargertkan mampu melakukan serapan pengadaan 90.000 ton setara beras. Untuk memenuhi pencapaian pengadaan Bulog telah menggandeng sedikitnya 90 mitra kerja pengadaan yang akan melakukan pembelian gabah langsung ke tingkat petani. "Kita harapkan target pengadaan tahun 2010 sebanyak 90.000 ton setara beras, bisa tercapai sesuai dengan rencana. Bulog memastikan target pengadaan secara keseluruhan sangat tergantung dengan hasil pengadaan rendeng ini", jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu Ir H Toni Sujaya menyatakan, stok pangan MT rendeng 2010 sudah cukup aman, hanya saja dalam perhitungan kebutuhan secara Jawa Barat, dibutuhan pehitungan akurat terutama bagi pasokan kebutuhan pangan termasuk stok cadangan saat memasuki masa paceklik nanti.
Stok kebutuhan pangan Indramayu dipenuhi dengan menyediakan stok cadangan di sejumlah lumbung padi baik milik Bulog maupun gudang milik petani. Biasanya untuk kebutuhan biaya produksi petani menyimpan gabah cadangan musim paceklik, katanya. (dens/humasindramayu)
Seperti diungkapkan Kasmuri (42) petani asal Desa Tamansari Lelea, syukuran sesaat menjelang panen, menjadi ciri bila hamparan tersebut dalam waktu dekat akan segera panen. Adat Mapag Sri merupakan tradisi warga petani di sebagain wilayah pantura sesaat menjelang panen, tutur dia. Panen musim tanam rendeng memang belum berlangsung merata, diperkirakan panen akan mencapai pucaknya (raya) pada April 2010. Kondisi ini dapat dilihat dengan kondisi malai padi yang matang dalam satu bulan kedepan.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Indramayu H Karno menjelaskan, dari areal seluas 119.000 hektar pada MT rendeng 2010 terealisasi 89.000 hektar. Tidak tercapainya luas hamparan ini disebabkan adanya keterlambatan tanam serta wilayah yang menjadi daerah rawan banjir. "Biasanya ada beberapa areal yang selama ini menjadi daerah genangan, proses tanam baru dilakukan pada saat kondisi curah hujan mulai berkurang," katanya.
Bagi sebagian petani di Indramayu, panen rendeng sekaligus menjadi harapan mampu mendapatkan hasil produksi yang maksimal. MT rendeng memang menjadi harapan, terutama dalam meningkatkan total produksi, tandas dia. Untuk mengantisipasi menurunnya harga gabah yang biasanya terjadi pada pucak panen, pihak Bulog Sub Divre Indramayu berencana melakukan upaya pembelian gabah ke tingkat petani langsung.
Pada tahun 2010 ini, Bulog Divre Indramayu menargertkan mampu melakukan serapan pengadaan 90.000 ton setara beras. Untuk memenuhi pencapaian pengadaan Bulog telah menggandeng sedikitnya 90 mitra kerja pengadaan yang akan melakukan pembelian gabah langsung ke tingkat petani. "Kita harapkan target pengadaan tahun 2010 sebanyak 90.000 ton setara beras, bisa tercapai sesuai dengan rencana. Bulog memastikan target pengadaan secara keseluruhan sangat tergantung dengan hasil pengadaan rendeng ini", jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu Ir H Toni Sujaya menyatakan, stok pangan MT rendeng 2010 sudah cukup aman, hanya saja dalam perhitungan kebutuhan secara Jawa Barat, dibutuhan pehitungan akurat terutama bagi pasokan kebutuhan pangan termasuk stok cadangan saat memasuki masa paceklik nanti.
Stok kebutuhan pangan Indramayu dipenuhi dengan menyediakan stok cadangan di sejumlah lumbung padi baik milik Bulog maupun gudang milik petani. Biasanya untuk kebutuhan biaya produksi petani menyimpan gabah cadangan musim paceklik, katanya. (dens/humasindramayu)
Post a Comment