Bocah Pengembala Diculik
Karuan saja orang tua Tarjana, 12, korban penculikan itu harus mengalami dua kali kerugian sekaligus. Kerugian pertama berupa raibnya 24 ekor kambing yang jika dirata-rata harganya Rp500 ribu per ekor maka kerugian materi yang diderita mencapai Rp12 juta.
Kerugian kedua, berupa hilangnya seorang anak yang selama ini dikenal sangat penurut dan jadi kebanggaan keluarga. Sebab Tarjana dikenal ringan tangan. “Tarjana anaknya rajin. Dia suka membantu pekerjaan orang tua,” ujar Darmin, 38 warga Blok Cilet.
Pencurian kambing sekandang berikut bocah penggembala yang terjadi di Jalan Pertamina di desa itu pada Kamis (7/1) cukup menggemparkan warga Blok Cilet Desa Karanganyar, Kandanghaur, Indramayu, Jabar. Pasalnya, orang tua Tarjana selalu menangis memikirkan nasib anaknya.
Pencurian kambing sekandang berikut bocah penggembala kambing pada siang bolong itu, kini dampaknya mempengaruhi psikologis anak-anak yang selama ini membantu orang tua menggembala kambing.
Puluhan bocah penggembala di Kecamatan Kandanghaur dan Losarang yang biasanya sepulang sekolah mau membantu orang tua menggembala kambing di padang rumput, ternyata ketakutan. Mereka khawatir jadi korban pencurian/penculikan berikutnya.
Para penggembala kambing itu sekarang pada ketakutan setiap kali melihat mobil boks melintas mereka menjauh. “Anak-anak mengira mobil boks itu pencuri atau penculik bocah penggembala kambing. Makanya mereka terkadang ngumpet melihat mobil boks berhenti,” ujar Karyim, 58, seorang penggembala di Kecamatan Losarang dijumpai Pos Kota, Sabtu (9/1). (PK)
Post a Comment