Seni Berokan Khas Indramayu
Indramayu - Berdasarkan hasil pendataan dan wawancara dengan beberapa tokoh seniman Indramayu, diketahui seni berokan lahir pada masa Prabu Pari Kesit menjadi Raja Amarta.
Pada saat Prabu Parikesit menjadi Raja Amarta, keadaan Negara di ambang kehancuran gangguan keamanan dan wabah penyakit terus berdatangan. Prabu Parikesit merasa kebingungan untuk mengatasinya.
Setelah beberapa lama berpikir , ahirnya Prabu Parikesit menemukan strategi untuk mengatasi hal ini. Maka dipanggilah seorang putranya dan diprintahkannya untuk membuat sebuah lukisan hutan beserta isinya, yag dipasang di perbatasan Kerajaan Amarta. Strategi ini ternyata berhasil mengelabui musuh. Maka kembali Prabu Parikesit menyuruh seorang putranya untuk membuat lukisan laut beserta isinya.
Dari hasil lukisan itu ada bentuk kapala ikan tanpa badan. Maka untuk menyempurnakanya dibuatlah barong kapala ikan, dengan dilengkapi samping dari kulit kambing dan badannya terbuat dari karung goni. Wujud baru ini diberi nama” Rongrong Barong” yang artinya rorong itu tempat ikan tinggal (ada). Akhirnya Rongrong Barong itu,difungsikan untuk pertunjukan. Pada perkembangannya Rongrong Barong itu berubah nama menjadi Berok atau Berokan.
Seniman Berokan yang masih bertahan sampai saat ini adalah Group mang Darwan Cs yang berada di Blok Pilangsari Desa Jatibarang baru Kecamatan Jatibarang Indramayu.
Post a Comment