Pasien Suspect Flu Babi Meninggal
Indramayu - Suhemi (20), warga Desa Pekandangan RT 16/RW 07 Kec./Kab. Indramayu, yang merupakan suspect flu babi (H1N1), meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Indramayu, Senin (7/9) pukul 19.30 WIB. Saat masuk rumah sakit, Rabu (2/9), kondisinya lemah akibat demam tinggi dibarengi sesak napas. Suhemi menjadi suspect H1N1 setelah melakukan kontak dengan beberapa orang saat berdagang kue di Cirebon.
Menurut salah satu petugas ICU di RSUD Indramayu, dr. H. Zulmanjah, S.P.A. kepada "GM", beberapa hari sebelum meninggal, Suhemi menderita demam tinggi disertai sesak napas. Bahkan ia sempat menjalani perawatan di ruang dalam rumah sakit tersebut. Gejala yang dialami Suhemi cenderung mengarah pada penyakit flu babi.
"Belum diketahui penyebab meninggalnya karena harus ada tes laboratorium. Namun saat korban dirawat, gejalanya sudah mengarah ke suspect flu babi. Antara lain sesak napas, demam tinggi, panas, dan batuk," kata Zulmanjah.
Beberapa hari kemudian, sakit Suhemi bertambah parah, disertai dengan radang paru berat atau kegagalan napas. Saat itu juga ia dibawa ke ICU rumah sakit setempat untuk diobservasi dan mendapat penanganan yang lebih intensif.
Menurut Zulmanjah, gejala awal yang dialami korban adalah mengeluh sakit, napasnya sesak, disusul sakit pada bagian dada dan disertai demam tinggi. "Untuk tindakan perawatan, ia langsung kami bawa ke ruang ICU untuk menjalani perawatan intensif," tuturnya.
Meski korban terindikasi flu babi, kata Zulmanjah, namun berdasarkan gejala klinisnya, pihaknya belum berani menyimpulkan bahwa korban terinfeksi virus H1N1. Namun, Zulmanjah tidak membantah jika Suhemi mengalami gejala-gejala yang mendukung dugaan tersebut, di antaranya sesak napas akut dan demam tinggi.
"Untuk membuktikannya, kami harus melakukan uji laboratorium terhadap pasien, termasuk harus merontgen pasien, agar bisa diketahui kondisi paru-paru terkait sesak napas akut yang dideritanya itu," ujarnya. (udi)
Menurut salah satu petugas ICU di RSUD Indramayu, dr. H. Zulmanjah, S.P.A. kepada "GM", beberapa hari sebelum meninggal, Suhemi menderita demam tinggi disertai sesak napas. Bahkan ia sempat menjalani perawatan di ruang dalam rumah sakit tersebut. Gejala yang dialami Suhemi cenderung mengarah pada penyakit flu babi.
"Belum diketahui penyebab meninggalnya karena harus ada tes laboratorium. Namun saat korban dirawat, gejalanya sudah mengarah ke suspect flu babi. Antara lain sesak napas, demam tinggi, panas, dan batuk," kata Zulmanjah.
Beberapa hari kemudian, sakit Suhemi bertambah parah, disertai dengan radang paru berat atau kegagalan napas. Saat itu juga ia dibawa ke ICU rumah sakit setempat untuk diobservasi dan mendapat penanganan yang lebih intensif.
Menurut Zulmanjah, gejala awal yang dialami korban adalah mengeluh sakit, napasnya sesak, disusul sakit pada bagian dada dan disertai demam tinggi. "Untuk tindakan perawatan, ia langsung kami bawa ke ruang ICU untuk menjalani perawatan intensif," tuturnya.
Meski korban terindikasi flu babi, kata Zulmanjah, namun berdasarkan gejala klinisnya, pihaknya belum berani menyimpulkan bahwa korban terinfeksi virus H1N1. Namun, Zulmanjah tidak membantah jika Suhemi mengalami gejala-gejala yang mendukung dugaan tersebut, di antaranya sesak napas akut dan demam tinggi.
"Untuk membuktikannya, kami harus melakukan uji laboratorium terhadap pasien, termasuk harus merontgen pasien, agar bisa diketahui kondisi paru-paru terkait sesak napas akut yang dideritanya itu," ujarnya. (udi)
Post a Comment