Permintaan Daging di Indramayu Naik 10%
Indramayu - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertankan) Kabupaten Indramayu kian meningkatkan pengawasan terhadap penjualan hewan potong yang akan diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional. Hal itu dilakukan untuk memperkecil peluang adanya hewan potong yang tidak memenuhi unsur sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Kabid Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir. H. Nandang Hidayat menyebutkan, meningkatnya permintaan hewan potong seperti ayam dan daging sapi pada pekan pertama Ramadan, dikhawatirkan akan memunculkan kualitas daging hewan potong yang tidak sesuai standar.
Menurut Nandang, kendati pihaknya belum menemukan adanya hewan ternak potong yang sakit namun langkah antisipasi terhadap peredarannya terus dilakukan. Pengawasan terhadap hewan potong khususnya dilakukan di sejumlah rumah-rumah potong ternak karena adanya kenaikan permintaan daging sapi pada awal Ramadan yang peningkatannya mencapai hingga 10 persen.
"Jika pada hari-hari biasanya hewan ternak sapi yang dipotong sebanyak 30 ekor. Kini naik menjadi 32 hingga 33 ekor. Komoditas ayam potong juga mengalami peningkatan permintaan serupa. Meski mengalami lonjakan namun relatif tidak melebihi angka 10 persen setiap harinya," ungkapnya menambahkan.
Disebutkan, rata-rata penjualan daging ayam di pasar-pasar tradisional sebanyak 3,6 ton daging ayam. Sedangkan peningkatan konsumsi daging, khususnya daging sapi diprediksi hanya akan berlangsung pada satu pekan pertama. Selebihnya pada pekan kedua dan ketiga akan kembali seperti biasanya. Kenaikan permintaan komoditas daging baru akan melonjak kembali saat menjelang Idulfitri.
Nandang mengungkapkan, lonjakan kenaikan permintaan daging sapi akan mencapai titik tertinggi satu pekan menjelang lebaran. Sebab saat itu kenaikan permintaan daging sapi hampir sama dengan kebutuhan komoditas daging setiap bulannya pada hari-hari biasanya.
"Kenaikan permintaan komoditas daging bisa mencapai 30 kali lipat. Artinya, dalam satu pekan menjelang Lebaran, pemotongan hewan ternak khususnya sapi bisa mencapai 900 ekor," katanya.
Kabid Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir. H. Nandang Hidayat menyebutkan, meningkatnya permintaan hewan potong seperti ayam dan daging sapi pada pekan pertama Ramadan, dikhawatirkan akan memunculkan kualitas daging hewan potong yang tidak sesuai standar.
Menurut Nandang, kendati pihaknya belum menemukan adanya hewan ternak potong yang sakit namun langkah antisipasi terhadap peredarannya terus dilakukan. Pengawasan terhadap hewan potong khususnya dilakukan di sejumlah rumah-rumah potong ternak karena adanya kenaikan permintaan daging sapi pada awal Ramadan yang peningkatannya mencapai hingga 10 persen.
"Jika pada hari-hari biasanya hewan ternak sapi yang dipotong sebanyak 30 ekor. Kini naik menjadi 32 hingga 33 ekor. Komoditas ayam potong juga mengalami peningkatan permintaan serupa. Meski mengalami lonjakan namun relatif tidak melebihi angka 10 persen setiap harinya," ungkapnya menambahkan.
Disebutkan, rata-rata penjualan daging ayam di pasar-pasar tradisional sebanyak 3,6 ton daging ayam. Sedangkan peningkatan konsumsi daging, khususnya daging sapi diprediksi hanya akan berlangsung pada satu pekan pertama. Selebihnya pada pekan kedua dan ketiga akan kembali seperti biasanya. Kenaikan permintaan komoditas daging baru akan melonjak kembali saat menjelang Idulfitri.
Nandang mengungkapkan, lonjakan kenaikan permintaan daging sapi akan mencapai titik tertinggi satu pekan menjelang lebaran. Sebab saat itu kenaikan permintaan daging sapi hampir sama dengan kebutuhan komoditas daging setiap bulannya pada hari-hari biasanya.
"Kenaikan permintaan komoditas daging bisa mencapai 30 kali lipat. Artinya, dalam satu pekan menjelang Lebaran, pemotongan hewan ternak khususnya sapi bisa mencapai 900 ekor," katanya.
Post a Comment