Kekurangan Meja Kursi, Sekolah Unggulan Belajar Lesehan
Dari enam kelas yang ada di sekolah tersebut, tiga kelas tidak memiliki meja dan kursi untuk siswa-siswinya, yaitu kelas III, IV, dan V. Totalnya ada sekitar 150 dari 276 siswa yang terpaksa belajar sambil lesehan.
Kepala Sekolah Dasar Negeri Unggulan Gunung Sari Yusup Afandi Selasa (18/8), menyatakan belum mengetahui penyebab hampir semua meja-kursi di sekolah itu hilang. Dia baru menjabat sebagai kepala sekolah tersebut pada tahun ajaran tahun ini.
Menurut Sumiati (38), guru kelas II, meja dan kursi milik sekolah hilang saat renovasi gedung sekolah dilakukan pada awal tahun 2008. Pihak sekolah dan orangtua siswa kemudian bersepakat menyediakan tiga tikar untuk setiap kelas. Namun, saat liburan lalu tikar itu pun hilang.
Selain tidak memiliki bangku dan meja, plafon di tiap ruang kelas juga belum dipasang.
Meski lesehan, para siswa tetap semangat belajar. Posisi belajar siswa pun ada yang duduk bersila, ada yang berselonjor, dan sesekali rebahan. Para guru menyatakan merasa kasihan melihat kondisi siswa, tetapi mereka tidak berdaya mengatasinya.
Yusup Afandi mengatakan bahwa pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan sekolah unggulan tersebut akan dilengkapi meja dan kursi belajar yang memadai.
Orangtua siswa, Karsawi (41), mengatakan, semula ia berharap sekolah unggulan fasilitas belajarnya lengkap. Apalagi Indramayu merupakan produsen minyak bumi di Jawa Barat. Ternyata meja dan kursi saja tidak punya. (Yep)
Post a Comment