INDRAMAYU - Pertengahan tahun 2009 ini nampaknya dewi fortuna (keberuntungan) tengah menghinggapi sosok Drs. Supendi. Pasalnya setelah ditetapkan menjadi Plt. Sekretaris Daerah Kab. Indramayu oleh Gubernur Jawa Barat kemudian disusul dengan menjadi ketua ICMI Kab. Indramayu, kini pada Selasa (30/6) beliau dilantik untuk menjadi ketua Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Indramayu masa bhakti 2009 – 2014.
Acara pelantikan dipusatkan di gedung Korpri oleh Ketua Korpri Jawa Barat Leks Laksamana yang diwakilkan kepada Drs. Hery salah seorang pengurus Korpri Jawa Barat, dan dihadiri oleh semua ketua Korpri unit dari masing-masing instansi yang ada di Indramayu.
Berdasarkan hasil Muskablub tahun 2009 dan Keputusan Dewan Pengurus Kabupaten Korpri Indramayu Nomor Kep-02/DP-KAB/VI/2009 tentang susunan organisasi dan tata kerja pengurus Korpri maka ditetapka sebagai ketua Drs.H. Supendi, wakil ketua I Drs H Munjaki, wakil ketua II Wawang Irawan, wakil ketua III Drs H Edi Mulyadi, dan Sekretaris Ahmad Santoso.
Sedangkan untuk bidang perencanaan dan evaluasi yaitu Drs Rinto Waluyo, bidang organisasi dan pengembangan SDM Drs H Sugino, bidang olahraga Drs Oman, sementara untuk bidang seni budaya mental dan rohani Drs H Mujahid. Iding Syafrudin membidangi usaha dan kesejahteraan, bidang perlindungan dan bantuan hukum Maman Kostaman, dan bidang pemberdayaan perempuan Dra Hj Dede Setiawati.
|
Organisasi Profesional
Tuntutan dan keinginan agar organisasi Korpri Indramayu menjadi sebuah organisasi yang professional kembali dilontarkan oleh ketua Korpri Jawa Barat, pasalnya keberadaan Korpri masih belum memenuhi keinginan para anggotanya. “Sebagai organisasi paling besar anggotanya seharusnya Korpri menjadi organisasi yang mampu untuk menjadi wadah dan bisa mensejahterakan anggotanya,” kata Drs Hery.
Sementara itu menurut Ketua Korpri Indramayu Drs H Supendi mengatakan, organisasi yang kini telah berusia 38 tahun telah banyak hal yang diperbuat untuk kepentingan bangsa dan negara, namun demikian masih banyak permasalahan yang dihadapi sampai dengan saat ini.
Secara umum Korpri telah menginventarisir permasalahan sebanyak 21 masalah diantaranya pembinaan jiwa korps, KKN, citra Korpri, iuran wajib anggota, bantuan purna tugas, tunjangan daerah, dana pensiun, hingga usaha-usaha Korpri yang masih belum dikembangkan. “Dengan adanya kepengurusan yang baru, diharapkan semua masalah bisa diselesaikan secara perlahan-lahan yang diharapkan Korpri bisa menjadi suatu organisasi yang dicintai oleh anggotanya,” kata Supendi. |
Post a Comment