Uang Kompensasi Terus Molor, Warga Mulai Resah
INDRAMAYU – Masyarakat nelayan dan pesisir mulai resah. Harapan mereka untuk bisa menikmati kompensasi atas pencemaran crude oil dari Pertamina sepertinya sulit diwujudkan dalam waktu dekat ini. Pasalnya proses verifikasi faktual yang dilakukan di lapangan cukup lambat, akibat terbatasnya jumlah personel. Padahal awalnya pencairan pertama kompensasi diharapkan sudah bisa dilakukan pada tanggal 20 Februari 2009 lalu.
Ketua Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi), H Juhadi Muhammad, mengaku kecewa dengan proses pembayaran kompensasi yang terus berlarut-larut. Padahal masyarakat sudah sekian lama lelah dan letih menunggu proses pencairan ganti rugi atau kompensasi. Dikatakannya, proses verifikasi yang dilakukan di lapangan memang sangat lambat sehingga pencairan juga ikut molor. “Mestinya Pertamina atau tim verifikasi agar menambah personel guna melakukan verifikasi faktual. Sebab dengan personel yang ada saat ini maka proses verifikasi akan berjalan lambat, dan entah kapan akan selesai. Sementara rakyat sudah mulai resah dan gelisiah,” ungkapnya, Jumat (10/4).
Ketua Komisi A DPRD Indramayu, H Syarif Kaslam, juga menyayangkan lambatnya pembayaran kompensasi bagi masyarakat nelayan dan petambak. Padahal mereka sudah menunggu dengan proses yang cukup panjang dan melelahkan. Ia berharap agar pihak pemkab terus mendesak Pertamina agar cepat menyelesaikan pembayaran kompensasi ini.
Sementara Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ir Aep Surahman menjelaskan, untuk sementara proses verifikasi yang sudah selesai adalah untuk wilayah Kecamatan Balongan. Diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa dilakukan pembayaran sesuai dengan nilai yang telah disepakati bersama.
Aep mengatakan, proses verifikasi faktual memang harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Sebab ini merupakan proses final sebelum kompensasi bisa dicairkan. Dalam verifikasi faktual ini data calon penerima kompensasi akan dicek dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
“Verifikasi faktual ini bertujuan agar kompensasi yang diberikian Pertamina betul-betul tepat sasaran. Yaitu mereka yang menerima kompensasi adalah orang yang memang terkena dampak pencemaran,” tandasnya. (oet)
Ketua Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi), H Juhadi Muhammad, mengaku kecewa dengan proses pembayaran kompensasi yang terus berlarut-larut. Padahal masyarakat sudah sekian lama lelah dan letih menunggu proses pencairan ganti rugi atau kompensasi. Dikatakannya, proses verifikasi yang dilakukan di lapangan memang sangat lambat sehingga pencairan juga ikut molor. “Mestinya Pertamina atau tim verifikasi agar menambah personel guna melakukan verifikasi faktual. Sebab dengan personel yang ada saat ini maka proses verifikasi akan berjalan lambat, dan entah kapan akan selesai. Sementara rakyat sudah mulai resah dan gelisiah,” ungkapnya, Jumat (10/4).
Ketua Komisi A DPRD Indramayu, H Syarif Kaslam, juga menyayangkan lambatnya pembayaran kompensasi bagi masyarakat nelayan dan petambak. Padahal mereka sudah menunggu dengan proses yang cukup panjang dan melelahkan. Ia berharap agar pihak pemkab terus mendesak Pertamina agar cepat menyelesaikan pembayaran kompensasi ini.
Sementara Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ir Aep Surahman menjelaskan, untuk sementara proses verifikasi yang sudah selesai adalah untuk wilayah Kecamatan Balongan. Diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa dilakukan pembayaran sesuai dengan nilai yang telah disepakati bersama.
Aep mengatakan, proses verifikasi faktual memang harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Sebab ini merupakan proses final sebelum kompensasi bisa dicairkan. Dalam verifikasi faktual ini data calon penerima kompensasi akan dicek dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
“Verifikasi faktual ini bertujuan agar kompensasi yang diberikian Pertamina betul-betul tepat sasaran. Yaitu mereka yang menerima kompensasi adalah orang yang memang terkena dampak pencemaran,” tandasnya. (oet)
Post a Comment