Pemilu 2009 Paling Rumit
INDRAMAYU – Seperti sudah diduga sebelumnya, pemilu tahun ini memang menjadi paling rumit sepanjang sejarah. Tak heran seluruh petugas, mulai dari tingkat TPS hingga PPK dibuat kerepotan. Bukan itu saja, para pemilih pun dibuat kerepotan ketika sudah berada di bilik suara untuk memberikan hak pilihnya. Ada yang bingung untuk membuka dan melipat surat suara. Ada juga yang masih bingung dalam memberikan pilihan, yakni mencontreng.
Sejumlah pemilih bahkan terpaksa minta bantuan petugas untuk melipatkan surat suara sekaligus memasukannya ke dalam kotak.
Kerumitan juga terjadi saat penghitungan suara. Tak heran petugas harus ekstra hati-hati dalam melihat surat suara. Sebab banyak sekali contrengan yang nyaris tak terlihat, karena memang menggunakan pulpen merah.
“Memang kita harus betul-betul teliti dan hati-hati dalam melakukan penghitungan suara. Kami bahkan selalu memperlihatkan surat suara terlebih dahulu kepada para saksi sebelum dinyatakan sah atau tidak,” kata Sarkim SAg, Ketua KPPS Desa Pringgacala Kecamatan Karangampel, Jumat (10/4).
Dikatakannya, sistem pencontrengan ini benar-benar tidak efektif karena membuat proses penghitungan jadi lambat. Tak heran banyak sekali TPS yang baru bisa menyelesaikan penghitungan pada tengah malam, bahkan dini hari.
Anggota PPK Karangampel, Karya, juga merasakan kalau pemilu kali ini lebih rumit dibandingkan sebelumnya. Ia juga mengaku repot karena harus membetulkan berita acara dari masing-masing TPS, karena banyak yang salah dalam melakukan pengisian. Dikatannya, seharusnya PPK menerima berita acara sudah dalam kondisi terisi secara lengkap dan benar. Namun yang terjadi tidaklah demikian.
Ketua PPK Karangampel, Abdul Gani menambahkan, dengan lambatnya proses pengitungan suara maka rapat pleno untuk merekap seluruh hasil pemilu di Kecamatan Karangampel kemungkinan baru bisa dilaksanakan Senin (13/4). (oet)
Sejumlah pemilih bahkan terpaksa minta bantuan petugas untuk melipatkan surat suara sekaligus memasukannya ke dalam kotak.
Kerumitan juga terjadi saat penghitungan suara. Tak heran petugas harus ekstra hati-hati dalam melihat surat suara. Sebab banyak sekali contrengan yang nyaris tak terlihat, karena memang menggunakan pulpen merah.
“Memang kita harus betul-betul teliti dan hati-hati dalam melakukan penghitungan suara. Kami bahkan selalu memperlihatkan surat suara terlebih dahulu kepada para saksi sebelum dinyatakan sah atau tidak,” kata Sarkim SAg, Ketua KPPS Desa Pringgacala Kecamatan Karangampel, Jumat (10/4).
Dikatakannya, sistem pencontrengan ini benar-benar tidak efektif karena membuat proses penghitungan jadi lambat. Tak heran banyak sekali TPS yang baru bisa menyelesaikan penghitungan pada tengah malam, bahkan dini hari.
Anggota PPK Karangampel, Karya, juga merasakan kalau pemilu kali ini lebih rumit dibandingkan sebelumnya. Ia juga mengaku repot karena harus membetulkan berita acara dari masing-masing TPS, karena banyak yang salah dalam melakukan pengisian. Dikatannya, seharusnya PPK menerima berita acara sudah dalam kondisi terisi secara lengkap dan benar. Namun yang terjadi tidaklah demikian.
Ketua PPK Karangampel, Abdul Gani menambahkan, dengan lambatnya proses pengitungan suara maka rapat pleno untuk merekap seluruh hasil pemilu di Kecamatan Karangampel kemungkinan baru bisa dilaksanakan Senin (13/4). (oet)
Post a Comment