Seorang Meninggal Akibat DBD
Sebulan 70 Pasien di RSUD MA Sentot
PATROL - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Pantura MA Sentot Patrol selama Februari lalu sudah mencapai 70 pasien. Para penderita DBD tersebut kebanyakan didominasi oleh orang dewasa. Satu diantaranya meninggal dunia atas nama Rastim (39) warga Kecamatan Sukra.
Sedangkan hingga pertengahan bulan ini, pasien DBD sudah sekitar 30 orang. Jumlah itu diperkirakan bertambah, seiring terjadinya perubahan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau. Apalagi genangan-genangan air pasca hujan memicu perkembangbiakan jentik nyamuk. Antisipasipun dilakukan pihak RS untuk berjaga-jaga jika ada kemungkinan lonjakan pasien.
Direktur RSUD Pantura MA Sentot dr Deden B Koswara mengemukakan, masih tingginya jumlah penderita DBD disebabkan rendahnya kesadaran warga akan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Menurut Deden, sejak Februari hingga Maret penderita DBD terus meningkat, menyusul berakhirnya musim hujan. Oleh karena itu warga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar, sehingga nyamuk DBD tidak berkembangbiak, terutama pada genangan air.
“Fogging tidak akan berarti tanpa ada kemauan warga untuk menjaga lingkungannya, serta menanggulangi wabah DBD dengan cara pemberantasa sarang nyamuk (PSN). Perlu juga, adanya gerakan 3 M plus abate. Yakni mengubur, menutup, menguras serta melakukan abatesasi ke bak penampungan air bersih. (kho)
PATROL - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Pantura MA Sentot Patrol selama Februari lalu sudah mencapai 70 pasien. Para penderita DBD tersebut kebanyakan didominasi oleh orang dewasa. Satu diantaranya meninggal dunia atas nama Rastim (39) warga Kecamatan Sukra.
Sedangkan hingga pertengahan bulan ini, pasien DBD sudah sekitar 30 orang. Jumlah itu diperkirakan bertambah, seiring terjadinya perubahan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau. Apalagi genangan-genangan air pasca hujan memicu perkembangbiakan jentik nyamuk. Antisipasipun dilakukan pihak RS untuk berjaga-jaga jika ada kemungkinan lonjakan pasien.
Direktur RSUD Pantura MA Sentot dr Deden B Koswara mengemukakan, masih tingginya jumlah penderita DBD disebabkan rendahnya kesadaran warga akan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Menurut Deden, sejak Februari hingga Maret penderita DBD terus meningkat, menyusul berakhirnya musim hujan. Oleh karena itu warga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar, sehingga nyamuk DBD tidak berkembangbiak, terutama pada genangan air.
“Fogging tidak akan berarti tanpa ada kemauan warga untuk menjaga lingkungannya, serta menanggulangi wabah DBD dengan cara pemberantasa sarang nyamuk (PSN). Perlu juga, adanya gerakan 3 M plus abate. Yakni mengubur, menutup, menguras serta melakukan abatesasi ke bak penampungan air bersih. (kho)
Post a Comment