Rumah Rusak Jadi 106 Unit
Kerugian Bencana Angin Puyuh Ditaksir Mencapai Puluhan Juta Rupiah
ANJATAN – Kerugian yang diderita penduduk di Desa Lempuyang Kecamatan Anjatan akibat musibah angin puting beliung YANG terjadi Senin (9/3) sore, ditaksir mencapai puluhan juta. Kerusakan terbesar, meliputi atap rumah warga yang porak poranda akibat diterjang angin.
Data terakhir yang dihimpun Radar, jumlah rumah rusak yang semula 70 unit kini sudah bertambah menjadi sebanyak 106. Lima diantaranya menderita rusak berat, yakni kediaman milik Casmad (40), Komari (45), Aliyah (65), Sayem (55) dan Tasrip (60), semuanya warga Blok Pilang Payung RT 03 RW 02.
Selain tempat tinggal warga, kerusakan juga terjadi pada sejumlah sarana umum meliputi gedung SDN Lempuyang II, Kantor Desa Lempuyang dan bangunan KUD Tani Purwa. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang berlangsung sekitar 2 jam itu.
Pantauan koran ini, Selasa (10/3), penduduk setempat sudah mulai berbenah. Sebagian mulai memperbaiki tempat tinggalnya masing-masing. Pohon-pohon yang tumbang kembali dirapikan. Jaringan listrik yang sejak semalam putus, kini sudah diperbaiki.
Di SDN Lempuyang II, meski kondisinya memprihatinkan, aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa dan para gurunya tetap diaktifkan. Kendati demikian, ruang belajar yang rusak tidak bisa dipakai. Dari 6 kelas hanya 2 ruang yang masih bisa ditempati.
“Untuk sementara kegiatan belajar menggunakan ruang kelas yang masih utuh secara bergiliran,” ujar Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Anjatan Muhamad Yahya SAg saat meninjau lokasi kejadian.
Pihaknya sudah mengupayakan agar bangunan baru di samping SD yang masih dalam tahap pekerjaan segera diselesaikan. Sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar. “Pelaksana pekerjaan kita minta untuk mengebut penyelesaian pembangunannya. Jangan sampai siswa tidak bisa belajar,” lanjut Yahya. Ditambahkan, dokumen penting milik sekolah masih bisa diselamatkan walaupun kondisinya basah tersiram air hujan.
Sementara itu, puluhan anggota Satkorlak PBA Kecamatan Anjatan yang terdiri dari anggota Satpol PP, TNI dan Polsek Anjatan, ikut terjun langsung membantu warga yang terkena bencana. Koramil Anjatan menerjunkan 1 pleton anggotanya ditambah dengan bantuan personel dari Koramil Haurgeulis.
“Rehabilitasi kawasan yang terkena bencana, tidak cukup satu hari. Maka kami upayakan, seluruh anggota TNI untuk terus membantu masyarakat sampai kondisinya benar-benar pulih,” ujar Danramil Anjatan Kapten (iInf) Suryana.
Camat Anjatan Drs H Sugeng Heryanto Msi menambahkan, selain bantuan tenaga bersama unsur pemdes dan penduduk setempat, pihaknya sudah menyebarkan bantuan sembako kepada seluruh korban musibah angin puyuh. “Bantuan bahan pangan dari pemkab sudah dibagikan, dan Alhamdulillah, kesulitan warga sedikit demi sedikit sudah mulai teratasi,” katanya.
Menurut Kuwu Desa Lempuyang Muhaemin YKS, selain sembako, bantuan yang saat ini dibutuhkan adalah bahan-bahan material bagi warga untuk memperbaiki tempat tinggalnya. “Lebih efektif, bantuan langsung yang diberikan berupa genting, asbes, kayu atau bahan material lainnya” jelas kuwu yang akrab disapa Emin ini. (kho)
ANJATAN – Kerugian yang diderita penduduk di Desa Lempuyang Kecamatan Anjatan akibat musibah angin puting beliung YANG terjadi Senin (9/3) sore, ditaksir mencapai puluhan juta. Kerusakan terbesar, meliputi atap rumah warga yang porak poranda akibat diterjang angin.
Data terakhir yang dihimpun Radar, jumlah rumah rusak yang semula 70 unit kini sudah bertambah menjadi sebanyak 106. Lima diantaranya menderita rusak berat, yakni kediaman milik Casmad (40), Komari (45), Aliyah (65), Sayem (55) dan Tasrip (60), semuanya warga Blok Pilang Payung RT 03 RW 02.
Selain tempat tinggal warga, kerusakan juga terjadi pada sejumlah sarana umum meliputi gedung SDN Lempuyang II, Kantor Desa Lempuyang dan bangunan KUD Tani Purwa. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang berlangsung sekitar 2 jam itu.
Pantauan koran ini, Selasa (10/3), penduduk setempat sudah mulai berbenah. Sebagian mulai memperbaiki tempat tinggalnya masing-masing. Pohon-pohon yang tumbang kembali dirapikan. Jaringan listrik yang sejak semalam putus, kini sudah diperbaiki.
Di SDN Lempuyang II, meski kondisinya memprihatinkan, aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa dan para gurunya tetap diaktifkan. Kendati demikian, ruang belajar yang rusak tidak bisa dipakai. Dari 6 kelas hanya 2 ruang yang masih bisa ditempati.
“Untuk sementara kegiatan belajar menggunakan ruang kelas yang masih utuh secara bergiliran,” ujar Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Anjatan Muhamad Yahya SAg saat meninjau lokasi kejadian.
Pihaknya sudah mengupayakan agar bangunan baru di samping SD yang masih dalam tahap pekerjaan segera diselesaikan. Sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar. “Pelaksana pekerjaan kita minta untuk mengebut penyelesaian pembangunannya. Jangan sampai siswa tidak bisa belajar,” lanjut Yahya. Ditambahkan, dokumen penting milik sekolah masih bisa diselamatkan walaupun kondisinya basah tersiram air hujan.
Sementara itu, puluhan anggota Satkorlak PBA Kecamatan Anjatan yang terdiri dari anggota Satpol PP, TNI dan Polsek Anjatan, ikut terjun langsung membantu warga yang terkena bencana. Koramil Anjatan menerjunkan 1 pleton anggotanya ditambah dengan bantuan personel dari Koramil Haurgeulis.
“Rehabilitasi kawasan yang terkena bencana, tidak cukup satu hari. Maka kami upayakan, seluruh anggota TNI untuk terus membantu masyarakat sampai kondisinya benar-benar pulih,” ujar Danramil Anjatan Kapten (iInf) Suryana.
Camat Anjatan Drs H Sugeng Heryanto Msi menambahkan, selain bantuan tenaga bersama unsur pemdes dan penduduk setempat, pihaknya sudah menyebarkan bantuan sembako kepada seluruh korban musibah angin puyuh. “Bantuan bahan pangan dari pemkab sudah dibagikan, dan Alhamdulillah, kesulitan warga sedikit demi sedikit sudah mulai teratasi,” katanya.
Menurut Kuwu Desa Lempuyang Muhaemin YKS, selain sembako, bantuan yang saat ini dibutuhkan adalah bahan-bahan material bagi warga untuk memperbaiki tempat tinggalnya. “Lebih efektif, bantuan langsung yang diberikan berupa genting, asbes, kayu atau bahan material lainnya” jelas kuwu yang akrab disapa Emin ini. (kho)
Post a Comment