PPL Bantah Teror Panwascam
Agus Salim Meninggal Karena Sakit Lambung
HAURGEULIS – Penyebab meninggal dunianya Agus Salim (39), anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Haurgeulis, dikarenakan penyakit asam lambung yang dideritanya sejak lama.
Pemberitaan yang mengaitkan meninggalnya Agus Salim akibat serangan jantung lantaran diteror dari Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dianggap tidak benar. Klarifikasi itu disampaikan adik kandung almarhum, M Husni Akromuddin SSi, Selasa (17/3) di ruang kerjanya.
Atas nama keluarga, M Husni, perlu meluruskan peristiwa sebenarnya yang menimpa kakak kandungnya, Agus Salim. “Tidak benar bahwa kakak saya meninggal dunia disebabkan serangan jantung akibat teror dari PPL yang menanyakan tentang keuangan dana operasional yang belum cair,” tegasnya.
Agus Salim, yang sebelum meninggal masih menjadi salah satu staf pengajar di SMP dan SMK Muhammadiyah, kata Husni, mempunyai kronologis penyakit yang jelas, yaitu asam lambung. Hal itu berdasarkan diagnosa dokter selama kakaknya menjalani pengobatan di RS Hasan Sadikin Bandung maupun ke dokter praktik. Dan penyakit itu diketahui pula oleh seluruh keluarganya.
“Sejak menderita sakit asam lambung, beberapa bulan belakangan almarhum sering mengeluhkan perutnya kembung dan dada terasa nyeri. Penyakitnya sering kambuh. Ditambah aktivitasnya yang makin sibuk setelah menjabat sebagai anggota Panwascam,” ujar Husni yang juga berprofesi sebagai guru di SMP Muhammadiyah Haurgeulis.
Beberapa jam sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu dini hari (22/2) lalu, Agus Salim mengeluhkan sakit yang sama. Dia sempat mengeluh dan minta dipijit oleh istrinya, juga Husni.
“Jam setengah dua pagi penyakitnya kambuh. Belum sempat dibawa ke rumah sakit, setengah jam kemudian kakak saya meninggal dunia atau sekitar pukul pukul dua,” kata Husni.
Meninggalnya almarhum, lanjut Husni, semata-mata merupakan takdir Allah SWT dan tidak ada kaitannya dengan permasalahan antara PPL dan Panwascam yang terjadi saat itu. Seluruh keluarga besar Agus Salim pun sudah mengikhlaskan kepergian bapak 3 orang anak itu.
Dengan fakta yang ada, pihak keluarga almarhum sangat menyayangkan munculnya pernyataan Ketua Pancwascam Haurgeulis Anas Solehudin, yang menyatakan bahwa Agus Salim meninggal dunia karena diteror oleh PPL.
“Kami berharap, yang memberikan pernyataan semacam itu di media (Anas-red), dengan segala kebesaran hatinya untuk mencabut pernyataannya melalui media yang sama,” harap Husni.
ANGGOTA PPL GERAM
Sementara itu, munculnya tudingan, bahwa PPL telah melakukan aksi teror sehingga salah satu anggota Panwascam Haurgeulis, Agus Salim meninggal dunia akibat serangan jantung, juga dikecam berbagai pihak. Yang paling merasa gerah adalah para PPL sendiri. Mencuatnya pemberitaan di HU Radar Cirebon, Senin (16/3), seolah menyudutkan para PPL yang tersebar di 10 desa se-Kecamatan Haurgeulis.
“Kami tidak pernah sekalipun melakukan aksi teror kepada anggota Panwascam Haurgeulis,” tegas PPL Desa Sukajati Hamim. “Pernyataan Pak Anas (Ketua Panwascam Haurgeulis-red) berlebihan. Kami jadi merasa tidak enak,” lanjutnya.
Dikatakan, semasa masih hidup, hubungan antara PPL dengan Agus Salim sebagai salah satu dari tiga anggota Panwascam Haurgeulis sangat baik. Kendati sering terlibat perdebatan sengit pada beberapa kali musyawarah, hal itu sebatas pada kapasitas antara PPL dan Panwascam. “Meski pendapat sering berseberangan ketika rapat, kalau di luar forum hubungan PPL dengan Pak Agus sangat baik,” katanya.
Justru kata dia, diantara ketiga anggota Panwascam Haurgeulis, almarhum dinilai paling komunikatif dan menjadi tempat peraduan berbagai masalah yang menimpa PPL. Bahkan, setiap ada pertemuan antara PPL dengan Panwascam, Agus Salim lah yang menghadapi. Termasuk, persoalan terakhir, yakni honor PPL yang sempat tersendat atau operasional yang belum dicairkan.
“Kami sering terlibat diskusi dengan beliau di luar kedinasan. Malah Pak Agus lah yang terus mendorong kami para PPL untuk terus bekerja secara optimal,” ungkap Hamim.
Dirinya maupun PPL yang lain merasa kaget oleh pernyataan Ketua Panwascam Haurgeulis Anas Solehudin yang seolah mengkambing hitamkan PPL sebagai biang penyebab meninggalnya Agus Salim. “Kami (PPL) kaget. Benar-benar kaget. Dan sudah tentu merasa gak enak,” tandasnya. (kho)
HAURGEULIS – Penyebab meninggal dunianya Agus Salim (39), anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Haurgeulis, dikarenakan penyakit asam lambung yang dideritanya sejak lama.
Pemberitaan yang mengaitkan meninggalnya Agus Salim akibat serangan jantung lantaran diteror dari Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dianggap tidak benar. Klarifikasi itu disampaikan adik kandung almarhum, M Husni Akromuddin SSi, Selasa (17/3) di ruang kerjanya.
Atas nama keluarga, M Husni, perlu meluruskan peristiwa sebenarnya yang menimpa kakak kandungnya, Agus Salim. “Tidak benar bahwa kakak saya meninggal dunia disebabkan serangan jantung akibat teror dari PPL yang menanyakan tentang keuangan dana operasional yang belum cair,” tegasnya.
Agus Salim, yang sebelum meninggal masih menjadi salah satu staf pengajar di SMP dan SMK Muhammadiyah, kata Husni, mempunyai kronologis penyakit yang jelas, yaitu asam lambung. Hal itu berdasarkan diagnosa dokter selama kakaknya menjalani pengobatan di RS Hasan Sadikin Bandung maupun ke dokter praktik. Dan penyakit itu diketahui pula oleh seluruh keluarganya.
“Sejak menderita sakit asam lambung, beberapa bulan belakangan almarhum sering mengeluhkan perutnya kembung dan dada terasa nyeri. Penyakitnya sering kambuh. Ditambah aktivitasnya yang makin sibuk setelah menjabat sebagai anggota Panwascam,” ujar Husni yang juga berprofesi sebagai guru di SMP Muhammadiyah Haurgeulis.
Beberapa jam sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu dini hari (22/2) lalu, Agus Salim mengeluhkan sakit yang sama. Dia sempat mengeluh dan minta dipijit oleh istrinya, juga Husni.
“Jam setengah dua pagi penyakitnya kambuh. Belum sempat dibawa ke rumah sakit, setengah jam kemudian kakak saya meninggal dunia atau sekitar pukul pukul dua,” kata Husni.
Meninggalnya almarhum, lanjut Husni, semata-mata merupakan takdir Allah SWT dan tidak ada kaitannya dengan permasalahan antara PPL dan Panwascam yang terjadi saat itu. Seluruh keluarga besar Agus Salim pun sudah mengikhlaskan kepergian bapak 3 orang anak itu.
Dengan fakta yang ada, pihak keluarga almarhum sangat menyayangkan munculnya pernyataan Ketua Pancwascam Haurgeulis Anas Solehudin, yang menyatakan bahwa Agus Salim meninggal dunia karena diteror oleh PPL.
“Kami berharap, yang memberikan pernyataan semacam itu di media (Anas-red), dengan segala kebesaran hatinya untuk mencabut pernyataannya melalui media yang sama,” harap Husni.
ANGGOTA PPL GERAM
Sementara itu, munculnya tudingan, bahwa PPL telah melakukan aksi teror sehingga salah satu anggota Panwascam Haurgeulis, Agus Salim meninggal dunia akibat serangan jantung, juga dikecam berbagai pihak. Yang paling merasa gerah adalah para PPL sendiri. Mencuatnya pemberitaan di HU Radar Cirebon, Senin (16/3), seolah menyudutkan para PPL yang tersebar di 10 desa se-Kecamatan Haurgeulis.
“Kami tidak pernah sekalipun melakukan aksi teror kepada anggota Panwascam Haurgeulis,” tegas PPL Desa Sukajati Hamim. “Pernyataan Pak Anas (Ketua Panwascam Haurgeulis-red) berlebihan. Kami jadi merasa tidak enak,” lanjutnya.
Dikatakan, semasa masih hidup, hubungan antara PPL dengan Agus Salim sebagai salah satu dari tiga anggota Panwascam Haurgeulis sangat baik. Kendati sering terlibat perdebatan sengit pada beberapa kali musyawarah, hal itu sebatas pada kapasitas antara PPL dan Panwascam. “Meski pendapat sering berseberangan ketika rapat, kalau di luar forum hubungan PPL dengan Pak Agus sangat baik,” katanya.
Justru kata dia, diantara ketiga anggota Panwascam Haurgeulis, almarhum dinilai paling komunikatif dan menjadi tempat peraduan berbagai masalah yang menimpa PPL. Bahkan, setiap ada pertemuan antara PPL dengan Panwascam, Agus Salim lah yang menghadapi. Termasuk, persoalan terakhir, yakni honor PPL yang sempat tersendat atau operasional yang belum dicairkan.
“Kami sering terlibat diskusi dengan beliau di luar kedinasan. Malah Pak Agus lah yang terus mendorong kami para PPL untuk terus bekerja secara optimal,” ungkap Hamim.
Dirinya maupun PPL yang lain merasa kaget oleh pernyataan Ketua Panwascam Haurgeulis Anas Solehudin yang seolah mengkambing hitamkan PPL sebagai biang penyebab meninggalnya Agus Salim. “Kami (PPL) kaget. Benar-benar kaget. Dan sudah tentu merasa gak enak,” tandasnya. (kho)
Post a Comment