Harga Sembako Merangkak Naik
PATROL - Memasuki masa kampanye terbuka ditandai dengan memanasnya suhu politik, rupanya berdampak pula pada stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran. Sejak pekan kemarin, harga sembako di Pasar Daerah (PD) Patrol mulai merangkak naik. Namun, kenaikan ini masih dalam taraf wajar.
Data yang dihimpun Radar dari sejumlah pedagang, rata-rata jenis sembako mengalami kenaikan mencapai 5 persen. Seperti harga telur ayam yang sebelumnya Rp12.500 kini dijual Rp13.500/kg. “Naiknya sejak minggu lalu, tapi sampai saat ini belum juga turun, malah naik terus sampi Rp500 sekilo,” kata Siti Jubaedah (27) salahsatu pedagang aneka sembako di PD Patrol kepada Radar, Rabu (18/3) di kiosnya.
Demikian juga harga tepung terigu dari Rp6000 menjadi Rp6500/kilogram. Gula pasir dari Rp7000 saat ini dijual dengan harga Rp7500/kg. Jubaedah mengaku tidak mengerti dengan peningkatan harga yang terjadi saat menjelang pemilu. Tapi menurutnya, bisa dipicu oleh situasi nasional menjelang Pemilu. Kendati kenaikan harga belum signifikan, imbasnya terjadi penurunan jumlah konsumen. Walau begitu, pasokan dari agen maupun distributor masih cukup lancar.
Kondisi seperti juga dikeluhkan oleh konsumen yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga. Mereka khawatir, mendekati masa pemungutan suara, kondusifitas ekonomi menjadi terganggu. Ujung-ujungnya, harga sembako melambung tinggi. (kho)
Data yang dihimpun Radar dari sejumlah pedagang, rata-rata jenis sembako mengalami kenaikan mencapai 5 persen. Seperti harga telur ayam yang sebelumnya Rp12.500 kini dijual Rp13.500/kg. “Naiknya sejak minggu lalu, tapi sampai saat ini belum juga turun, malah naik terus sampi Rp500 sekilo,” kata Siti Jubaedah (27) salahsatu pedagang aneka sembako di PD Patrol kepada Radar, Rabu (18/3) di kiosnya.
Demikian juga harga tepung terigu dari Rp6000 menjadi Rp6500/kilogram. Gula pasir dari Rp7000 saat ini dijual dengan harga Rp7500/kg. Jubaedah mengaku tidak mengerti dengan peningkatan harga yang terjadi saat menjelang pemilu. Tapi menurutnya, bisa dipicu oleh situasi nasional menjelang Pemilu. Kendati kenaikan harga belum signifikan, imbasnya terjadi penurunan jumlah konsumen. Walau begitu, pasokan dari agen maupun distributor masih cukup lancar.
Kondisi seperti juga dikeluhkan oleh konsumen yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga. Mereka khawatir, mendekati masa pemungutan suara, kondusifitas ekonomi menjadi terganggu. Ujung-ujungnya, harga sembako melambung tinggi. (kho)
Post a Comment