Wagub Batal Hadir ke RPK Dayak Losarang
INDRAMAYU - Polemik rencana kunjungan budaya Wakil Gubernur Jawa Barat H Dede Yusuf pada puncak acara Ritual Putri Keraton (RPK) suku Dayak Losarang (Daylos) akhirnya terjawab. Melalui pernyataan tim media yang diwakili Adang Durahman, Wagub Dede Yusuf dipastikan tidak akan menghadiri RPK Daylos.
Dalam wawancaranya melalui saluran telepon, Adang Durahman menjelaskan, pada saat suku Daylos datang ke Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat dan bertemu Wagub Dede Yusuf beberapa waktu lalu, sempat memberikan undangan. Disitu tertulis mengundang Wakil Gubernur Jabar guna hadir pada acara Ritual Putri Keraton (RPK) suku Dayak Losarang pada tanggal 18 Februari 2009.
“Pada saat mereka (Daylos) menyerahkan undangan kepada Pak Dede Yusuf, beliau belum mengiyakan bisa datang atau tidak, sebab harus melihat agenda yang sudah ada. Ternyata pada tanggal tersebut ada jadwal yang harus dihadiri sesuai tugasnya sebagai wagub,” jelas Adang kepada Radar, Selasa (23/2) malam.
Mantan wartawan Jawa Pos ini menegaskan, klaim rencana kehadiran Dede Yusuf di acara Daylos sehingga memunculkan polemik di media sebetulnya tidak benar. Sebab belum ada statemen yang muncul dari wagub untuk menghadiri acara RPK suku Daylos seperti yang santer diberitakan akhir-akhir ini.
“Agenda yang tertulis nya pun tidak ada untuk kunjungan ke Losarang, jadi gimana bisa dikatakan bahwa beliau akan berkunjung,” tegasnya.
Sementara itu Wagub Dede Yusuf menambahkan, terkait status keberadaan suku Dayak Losarang dirinya menyerahkan sepenuhnya ke Pemkab Indramayu. “Soal rekomendasi Pakem diserahkan ke pemda setempat untuk membahas dan mengambil keputusan. Sedangkan provinsi menunggu rekomendasi dan keputusan yang muncul dari Pemda Indramayu,” kata aktor yang sempat main di film Catatan Si Boy.
Terkait adanya statement dari kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang menduga adanya keterlibatan oknum kader yang bermain dengan suku Dayak Losarang, sejauh ini belum ada klarifikasi resmi dari DPD PAN Kabupaten Indramayu. Dirinya mengaku sedang melakukan rapat koordinasi untuk mengetahui benar apa tidaknya adanya keterlibatan oknum PAN tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana kunjungan budaya Wagub Dede Yusuf pada puncak acara Ritual Putri Keraton (RPK) suku Dayak Losarang (Daylos), dibayang-bayangi aksi penolakan oleh para kader PAN di Kecamatan Losarang. Mereka menyoal rencana kunjungan tersebut, karena dinilai akan merusak citra partai secara keseluruhan dan berpengaruh buruk terhadap upaya pemenangan pemilu yang sebentar lagi akan dihelat.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Daerah (MPPD) DPD PAN Kabupaten Indramayu H Komarudin AW, secara tegas menolak kunjungan Dede Yusuf selaku kader PAN yang kini menjabat sebagai orang nomor dua di Pemprov Jabar. Pasalnya, kata dia, keberadan suku Daylos saat ini menjadi sorotan banyak pihak. Karena, ajaran komunitas yang dipimpin Takmad itu, dinilai menyimpang dan sudah sepatutnya dibubarkan. “Perlu dicatat, saya secara pribadi maupun selaku kader PAN sangat setuju suku Daylos dibubarkan,” tegasnya. (alw)
Dalam wawancaranya melalui saluran telepon, Adang Durahman menjelaskan, pada saat suku Daylos datang ke Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat dan bertemu Wagub Dede Yusuf beberapa waktu lalu, sempat memberikan undangan. Disitu tertulis mengundang Wakil Gubernur Jabar guna hadir pada acara Ritual Putri Keraton (RPK) suku Dayak Losarang pada tanggal 18 Februari 2009.
“Pada saat mereka (Daylos) menyerahkan undangan kepada Pak Dede Yusuf, beliau belum mengiyakan bisa datang atau tidak, sebab harus melihat agenda yang sudah ada. Ternyata pada tanggal tersebut ada jadwal yang harus dihadiri sesuai tugasnya sebagai wagub,” jelas Adang kepada Radar, Selasa (23/2) malam.
Mantan wartawan Jawa Pos ini menegaskan, klaim rencana kehadiran Dede Yusuf di acara Daylos sehingga memunculkan polemik di media sebetulnya tidak benar. Sebab belum ada statemen yang muncul dari wagub untuk menghadiri acara RPK suku Daylos seperti yang santer diberitakan akhir-akhir ini.
“Agenda yang tertulis nya pun tidak ada untuk kunjungan ke Losarang, jadi gimana bisa dikatakan bahwa beliau akan berkunjung,” tegasnya.
Sementara itu Wagub Dede Yusuf menambahkan, terkait status keberadaan suku Dayak Losarang dirinya menyerahkan sepenuhnya ke Pemkab Indramayu. “Soal rekomendasi Pakem diserahkan ke pemda setempat untuk membahas dan mengambil keputusan. Sedangkan provinsi menunggu rekomendasi dan keputusan yang muncul dari Pemda Indramayu,” kata aktor yang sempat main di film Catatan Si Boy.
Terkait adanya statement dari kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang menduga adanya keterlibatan oknum kader yang bermain dengan suku Dayak Losarang, sejauh ini belum ada klarifikasi resmi dari DPD PAN Kabupaten Indramayu. Dirinya mengaku sedang melakukan rapat koordinasi untuk mengetahui benar apa tidaknya adanya keterlibatan oknum PAN tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana kunjungan budaya Wagub Dede Yusuf pada puncak acara Ritual Putri Keraton (RPK) suku Dayak Losarang (Daylos), dibayang-bayangi aksi penolakan oleh para kader PAN di Kecamatan Losarang. Mereka menyoal rencana kunjungan tersebut, karena dinilai akan merusak citra partai secara keseluruhan dan berpengaruh buruk terhadap upaya pemenangan pemilu yang sebentar lagi akan dihelat.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Daerah (MPPD) DPD PAN Kabupaten Indramayu H Komarudin AW, secara tegas menolak kunjungan Dede Yusuf selaku kader PAN yang kini menjabat sebagai orang nomor dua di Pemprov Jabar. Pasalnya, kata dia, keberadan suku Daylos saat ini menjadi sorotan banyak pihak. Karena, ajaran komunitas yang dipimpin Takmad itu, dinilai menyimpang dan sudah sepatutnya dibubarkan. “Perlu dicatat, saya secara pribadi maupun selaku kader PAN sangat setuju suku Daylos dibubarkan,” tegasnya. (alw)
Post a Comment