Ulama Indramayu Minta Yance Minta Maaf
INDRAMAYU, JUMAT — Ulama di Indramayu meminta Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin atau Yance mengajukan pernyataan maaf kepada umat Muslim, serta menarik iklan kampaye Partai Golkar yang dinilai menistakan agama Islam. Sebab, dalam iklan itu, Yance dinilai telah memanfaatkan dalil-dalil agama untuk kepentingan pribadi.
Ketua Lembaga Kajian Syariah Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Indramayu KH M Yunus Rasyidi, Jumat (13/2), mengatakan, Yance telah mengutip hadis dan Surat Al-Qashash untuk kepentingan kampanye dan partai politik. Padahal, antara dalil-dalil agama yang bersifat universal dengan kepentingan partai politik tidak bisa dicampuradukkan.
"Dalil agama atau syariah bersifat universal, tidak boleh digiring ke hal yang parsial, terutama yang bersifat kepentingan pribadi. Hal ini sudah merusak citra Islam, dan melecehkan agama," ujar Yunus.
Setidaknya, ada dua hal yang dianggap para ulama bahwa iklan Yance telah melecehkan Islam, yaitu mengutip hadis untuk menggiring masyarakat Indramayu memilih Parati Golkar dalam Pemilu 2009. Yang kedua, menuliskan, bagi yang tidak mendukung kader Partai Golkar, berarti telah mengkhianati Allah, Rasul, dan umat Muslim yang lain.
Menurut Ketua Umum Pengurus Daerah Wanita Persatuan Umat Muslim (PUI) Indramayu Nur Aslihati Qustolani, iklan Yance telah membuat sejumlah umat Muslim di Indramayu resah bahkan tersinggung. Dikhawatirkan, iklan itu akan berdampak perpecahan antarumat Muslim, baik di Indramayu, maupun di Jawa Barat.
"Sebab, isinya menggiring masyarakat memilih satu pihak, dengan mengatasnamakan Islam, dan bila tidak memilih, berarti mengingkari agamanya. Pembantu saya, ketika membaca iklan itu, langsung marah dan tersinggung karena hadis digunakan (sebagai) alasan agar masyarakat memilih," ujar Nur.
Oleh karena itu, Nur dan Yunus menegaskan, Yance harus segera menarik semua iklan pemilunya yang pernah terpasang di media cetak lokal, dilanjutkan meminta permohonan maaf kepada masyarakat. Namun, sampai sekarang, belum ada tanggapan, baik dari pihak Yance, maupun Partai Golkar terhadap iklan yang terpasang sebulan lalu.
Sebelumnya, Yance juga pernah tersandung kasus yang serupa pada Mei 2005, saat menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Indramayu. Ketika itu, Yance memasang foto dirinya berisi visi dan misi dalam Al Quran yang dia cetak dan edarkan di Indramayu secara gratis. Jumlahnya sekitar 4.600 eksemplar, yang dibuat dengan biaya APBD 2004 senilai Rp 100 juta .
"Saat itu, dia juga menjabat sebagai bupati perode 2001-2005. Tuntutan dan kecaman masyarakat pun dilakukan atas tindakannya yang dianggap menistakan Al Quran. Seharusnya, dia (Yance) harus sadar dong, ini sebuah kesalahan. Dulu kan sudah pernah, sekarang diulang lagi. Saya harap sih, mudah-mudahan dia segera sadar," ujar Yunus.
Post a Comment