PKS Laporkan Mobilisasi PNS
INDRAMAYU, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Indramayu melaporkan dugaan pelanggaran aturan pemilu kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat, kemarin.
Mereka antara lain melaporkan perusakan atribut PKS dan dugaan mobilisasi pegawai negeri sipil (PNS) untuk memilih parpol tertentu. Ketua DPD PKS Indramayu Ruswa menyatakan, pihaknya menemukan indikasi ”pembinaan” kepada aparat pemerintah di Kecamatan Lohbener dan salah satu sekolah di Kecamatan Pasekan oleh oknum pejabat Pemkab Indramayu beserta stafnya.
Dalam ”pembinaan” itu ternyata ada pengarahan agar aparat pemerintah termasuk PNS memilih partai tertentu dalam Pemilu 2009. ”Berdasarkan temuan kami, kegiatan serupa juga sudah banyak terjadi di berbagai tempat maupun acara,” ujar Ruswa dalam jumpa pers di Hotel Prima Indramayu,kemarin.
Dia juga menyesalkan terjadinya aksi perusakan alat peraga sosialisasi berupa banner dan baliho-baliho sejumlah partai termasuk PKS. Ruswa mencontohkan aksi anarkistis terhadap baliho seorang caleg DPR RI dari PKS Mahfudz Shiddiq yang memuat tulisan ”PKS musuh gue, kata koruptor”.
Baliho tersebut disobek dan ada pula yang dirubuhkan. ”Ini bisa saja bentuk provokasi dan adu domba antarpartai.Kami menyerukan kepada semua partai untuk saling bahumembahu mengamankan pemilu dan menjaga kondusifitas Kabupaten Indramayu,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota Panwaslu Indramayu Sugeng Wahyudi mengakui pihaknya telah menerima laporan PKS tentang dugaan mobilisasi PNS dan perusakan atribut, ”Kami pasti menindaklanjutinya,” janji Sugeng. (tomi indra/SINDO)
Mereka antara lain melaporkan perusakan atribut PKS dan dugaan mobilisasi pegawai negeri sipil (PNS) untuk memilih parpol tertentu. Ketua DPD PKS Indramayu Ruswa menyatakan, pihaknya menemukan indikasi ”pembinaan” kepada aparat pemerintah di Kecamatan Lohbener dan salah satu sekolah di Kecamatan Pasekan oleh oknum pejabat Pemkab Indramayu beserta stafnya.
Dalam ”pembinaan” itu ternyata ada pengarahan agar aparat pemerintah termasuk PNS memilih partai tertentu dalam Pemilu 2009. ”Berdasarkan temuan kami, kegiatan serupa juga sudah banyak terjadi di berbagai tempat maupun acara,” ujar Ruswa dalam jumpa pers di Hotel Prima Indramayu,kemarin.
Dia juga menyesalkan terjadinya aksi perusakan alat peraga sosialisasi berupa banner dan baliho-baliho sejumlah partai termasuk PKS. Ruswa mencontohkan aksi anarkistis terhadap baliho seorang caleg DPR RI dari PKS Mahfudz Shiddiq yang memuat tulisan ”PKS musuh gue, kata koruptor”.
Baliho tersebut disobek dan ada pula yang dirubuhkan. ”Ini bisa saja bentuk provokasi dan adu domba antarpartai.Kami menyerukan kepada semua partai untuk saling bahumembahu mengamankan pemilu dan menjaga kondusifitas Kabupaten Indramayu,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota Panwaslu Indramayu Sugeng Wahyudi mengakui pihaknya telah menerima laporan PKS tentang dugaan mobilisasi PNS dan perusakan atribut, ”Kami pasti menindaklanjutinya,” janji Sugeng. (tomi indra/SINDO)
Post a Comment