Panwaslu Dilempari Telur Busuk
FMIPD Minta Panwaslu Bersikap Tegas dan Netral
INDRAMAYU-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Indramayu Peduli Demokrasi (FMIPD) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Panwaslu Kabupaten Indramayu, Senin (9/2). FMIPD minta Panwaslu bersikap tegas dan menjaga netralitas dalam melakukan pengawasan Pemilu 2009 mendatang. Mahasiswa menilai keberadaan Panwaslu saat ini nyaris tak berfungsi, malah terjadi konflik internal.
Pantauan Radar, hujan deras yang menguyur Kota Mangga tak menyurutan semangat mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa. Mereka membawa sejumlah poster yang berisikan kecaman terhadap lembaga Panwaslu yang dinilai mandul. Sebagai bentuk mosi tidak percaya, pengunjuk rasa melempari kantor Panwaslu dengan telur busuk.
Dalam orasinya, kordinator lapangan (korlap) pengunjuk rasa Durohim dan Tubagus Candra mengecam keras kinerja Panwaslu yang dinilai kurang menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawas pemilu. ”Panwaslu seharusnya bisa bekerja secara profesional dan proporsional, tanpa harus melihat kelompok atau golongan mana pun,” tegas Tubagus Candra.
FMIPD juga mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap. Antara lain meniadakan segala bentuk intimidasi, menuntut semua elemen birokrasi agar menjaga netralitas sebagai abdi negara, meminta Panwaslu untuk bersikap tegas kepada siapa pun yang melakukan pelanggaran, serta menjaga netralitas. FMIPD juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan jalannya Pemilu 2009.
Selanjutnya para pengunjuk rasa juga meminta kepada anggota Panwaslu untuk menandatangani surat pernyataan yang berisikan tentang kesiapan untuk bersikap tegas dan menjaga netralitas pemilu. Setelah melalui proses negoisasi, akhirnya Pjs Ketua Panwaslu Kabupaten Indramayu, Sugeng Wahyudi SPd didampingi anggota Panwaslu Drs Sudarisman mau mendatangani surat pernyataan bersama dengan perwakilan pengunjuk rasa.
Pjs Ketua Panwaslu Sugeng Wahyudi menyatakan kesiapannya untuk bersikap tegas dan menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang. ”Kami siap untuk melakukan pengawasan di lapangan. Kami juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan segala pelanggaran pemilu yang terjadi,” kata Sugeng. (dun)
INDRAMAYU-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Indramayu Peduli Demokrasi (FMIPD) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Panwaslu Kabupaten Indramayu, Senin (9/2). FMIPD minta Panwaslu bersikap tegas dan menjaga netralitas dalam melakukan pengawasan Pemilu 2009 mendatang. Mahasiswa menilai keberadaan Panwaslu saat ini nyaris tak berfungsi, malah terjadi konflik internal.
Pantauan Radar, hujan deras yang menguyur Kota Mangga tak menyurutan semangat mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa. Mereka membawa sejumlah poster yang berisikan kecaman terhadap lembaga Panwaslu yang dinilai mandul. Sebagai bentuk mosi tidak percaya, pengunjuk rasa melempari kantor Panwaslu dengan telur busuk.
Dalam orasinya, kordinator lapangan (korlap) pengunjuk rasa Durohim dan Tubagus Candra mengecam keras kinerja Panwaslu yang dinilai kurang menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawas pemilu. ”Panwaslu seharusnya bisa bekerja secara profesional dan proporsional, tanpa harus melihat kelompok atau golongan mana pun,” tegas Tubagus Candra.
FMIPD juga mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap. Antara lain meniadakan segala bentuk intimidasi, menuntut semua elemen birokrasi agar menjaga netralitas sebagai abdi negara, meminta Panwaslu untuk bersikap tegas kepada siapa pun yang melakukan pelanggaran, serta menjaga netralitas. FMIPD juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan jalannya Pemilu 2009.
Selanjutnya para pengunjuk rasa juga meminta kepada anggota Panwaslu untuk menandatangani surat pernyataan yang berisikan tentang kesiapan untuk bersikap tegas dan menjaga netralitas pemilu. Setelah melalui proses negoisasi, akhirnya Pjs Ketua Panwaslu Kabupaten Indramayu, Sugeng Wahyudi SPd didampingi anggota Panwaslu Drs Sudarisman mau mendatangani surat pernyataan bersama dengan perwakilan pengunjuk rasa.
Pjs Ketua Panwaslu Sugeng Wahyudi menyatakan kesiapannya untuk bersikap tegas dan menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang. ”Kami siap untuk melakukan pengawasan di lapangan. Kami juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan segala pelanggaran pemilu yang terjadi,” kata Sugeng. (dun)
Post a Comment