Kader PAN Tolak Kunjungan Wagub Dede Yusuf ke RPK
LOSARANG–Rencana kunjungan budaya Wakil Gubernur Jawa Barat H Dede Yusuf pada puncak acara Ritual Putri Keraton (RPK) suku Dayak Losarang (Daylos), dibayang-bayangi aksi penolakan oleh para kader Partai Amanat Nasional (PAN) di Kecamatan Losarang. Mereka menyoal rencana kunjungan tersebut, karena dinilai akan merusak citra partai secara keseluruhan dan berpengaruh buruk terhadap upaya pemenangan pemilu yang sebentar lagi akan dihelat.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Daerah (MPPD) DPD PAN Kabupaten Indramayu H Komarudin AW, secara tegas menolak kunjungan Dede Yusuf selaku kader PAN yang kini menjabat sebagai orang nomor dua di Pemprov Jabar. “Sangat disayangkan kalau sampai Dede Yusuf datang. Kami pun kecewa. Apa maksud dan tujuannya menghadiri acara itu?,” ketus Komar kepada Radar, kemarin (22/2).
Pasalnya, kata dia, keberadan suku Daylos saat ini menjadi sorotan banyak pihak. Karena, ajaran komunitas yang dipimpin Takmad itu, dinilai menyimpang dan sudah sepatutnya dibubarkan. “Perlu dicatat, saya secara pribadi maupun selaku kader PAN sangat setuju suku Daylos dibubarkan,” tegasnya.
Alih-alih mendukung perjuangan tokoh ulama dan komponen masyarakat Kabupaten Indramayu, kehadiran Dede Yusuf justru akan memperkeruh suasana. Dia juga mengaku risih mencuatnya opini ke tengah publik, jika rencana kunjungan itu justru difasilitasi oleh segelintir oknum kader PAN yang bertujuan politis, yakni meraih dukungan suara dari komunitas tersebut.
Hal itu dimulai saat beberapa kader PAN ikut memfasilitasi pertemuan antara Wagub Dede Yusuf selaku Duta Budaya Jabar dengan suku Daylos, bertempat di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, Wagub mengakomodir suku Daylos sebagai aset budaya Jabar yang harus dilestarikan. Bahkan, acara-acara yang digelar oleh Dayak Kukusan itu dapat dijadikan kalender wisata. Merasa mendapat sokongan dari Wagub Dede Yusuf, suku Daylos kemudian melakanakan kegiatan RPK. Tujuannya tentu tidak lain sebagai ajang ekspos keeratan antara Suku Daylos dengan pejabat mantan artis tersebut.
Rencananya, Dede Yusuf akan hadir pada puncak acara RPK, Rabu (25/2) mendatang dengan serangkaian kegiatan adat yang sangat meriah. Kabar itu, kata Komarudin yang juga Caleg DPRD Kabupaten Indramayu dari Dapil 4 ini, sudah dikonfirmasikan kepada pengurus DPD PAN Indramayu. “DPD jelas sangat menyayangkan kabar tersebut. Lebih-lebih, Dede Yusuf tidak konfirmasi dulu seperti apa sebenarnya suku Daylos itu di mata masyarakat Indramayu,” terangnya.
Kalau sekadar untuk mendulang suara, lanjut Komarudin, tentu sangat bertolak belakang dengan citra PAN sebagai partai reformis dan mengedepankan religiutas.
“Sebab mereka tidak memiliki agama. Jika memang untuk meraih dukungan, berapa sih anggota suku Daylos? Paling banyak 100 orang. Klaim ratusan ribu anggota itu gak benar. Itu akal-akalan mereka saja supaya partai tertarik,” tandasnya sembari meminta supaya rencana kunjungan itu dibatalkan. (kho)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Daerah (MPPD) DPD PAN Kabupaten Indramayu H Komarudin AW, secara tegas menolak kunjungan Dede Yusuf selaku kader PAN yang kini menjabat sebagai orang nomor dua di Pemprov Jabar. “Sangat disayangkan kalau sampai Dede Yusuf datang. Kami pun kecewa. Apa maksud dan tujuannya menghadiri acara itu?,” ketus Komar kepada Radar, kemarin (22/2).
Pasalnya, kata dia, keberadan suku Daylos saat ini menjadi sorotan banyak pihak. Karena, ajaran komunitas yang dipimpin Takmad itu, dinilai menyimpang dan sudah sepatutnya dibubarkan. “Perlu dicatat, saya secara pribadi maupun selaku kader PAN sangat setuju suku Daylos dibubarkan,” tegasnya.
Alih-alih mendukung perjuangan tokoh ulama dan komponen masyarakat Kabupaten Indramayu, kehadiran Dede Yusuf justru akan memperkeruh suasana. Dia juga mengaku risih mencuatnya opini ke tengah publik, jika rencana kunjungan itu justru difasilitasi oleh segelintir oknum kader PAN yang bertujuan politis, yakni meraih dukungan suara dari komunitas tersebut.
Hal itu dimulai saat beberapa kader PAN ikut memfasilitasi pertemuan antara Wagub Dede Yusuf selaku Duta Budaya Jabar dengan suku Daylos, bertempat di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, Wagub mengakomodir suku Daylos sebagai aset budaya Jabar yang harus dilestarikan. Bahkan, acara-acara yang digelar oleh Dayak Kukusan itu dapat dijadikan kalender wisata. Merasa mendapat sokongan dari Wagub Dede Yusuf, suku Daylos kemudian melakanakan kegiatan RPK. Tujuannya tentu tidak lain sebagai ajang ekspos keeratan antara Suku Daylos dengan pejabat mantan artis tersebut.
Rencananya, Dede Yusuf akan hadir pada puncak acara RPK, Rabu (25/2) mendatang dengan serangkaian kegiatan adat yang sangat meriah. Kabar itu, kata Komarudin yang juga Caleg DPRD Kabupaten Indramayu dari Dapil 4 ini, sudah dikonfirmasikan kepada pengurus DPD PAN Indramayu. “DPD jelas sangat menyayangkan kabar tersebut. Lebih-lebih, Dede Yusuf tidak konfirmasi dulu seperti apa sebenarnya suku Daylos itu di mata masyarakat Indramayu,” terangnya.
Kalau sekadar untuk mendulang suara, lanjut Komarudin, tentu sangat bertolak belakang dengan citra PAN sebagai partai reformis dan mengedepankan religiutas.
“Sebab mereka tidak memiliki agama. Jika memang untuk meraih dukungan, berapa sih anggota suku Daylos? Paling banyak 100 orang. Klaim ratusan ribu anggota itu gak benar. Itu akal-akalan mereka saja supaya partai tertarik,” tandasnya sembari meminta supaya rencana kunjungan itu dibatalkan. (kho)
Post a Comment