Jadikan ”Bantari” Sebagai Ikon
Potensi Perikanan Perlu Terus Dikembangkan
Salahsatu potensi alam yang dimiliki Kabupaten Indramayu adalah lautnya yang luas, dengan garis pantai mencapai 114 kilometer. Kondisi ini menjadikan Kota Mangga sebagai pemasok utama produk perikanan Jawa Barat. Namun potensi yang besar di bidang perikanan, ternyata belum mampu mengangkat nama Indramayu.
KEPALA Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Ir H Abdur Rosyid Hakim mengatakan, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah dengan mengembangkan produk Bandeng Tanpa Duri (Bantari) sebagai ikon Indramayu. Menurut Hakim, untuk mewujudkan hal itu memang tidak mudah, dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Upaya yang dilakukan pun step by step. Dimulai dari memberikan pelatihan bagi masyarakat tentang pengolahan dari ikan bandeng menjadi bandeng tanpa duri, kemudian pelatihan cara mengolah atau memasak hingga bagaimana memasarkan produk bantari.
Hakim mengaku cukup puas karena sekarang sudah banyak warga yang melakukan usaha Bantari. Bukan hanya dijual mentah, bahkan sudah banyak warung yang menjual Bantari bakar dengan aroma dan rasa yang nikmat. Ia berharap usaha ini akan terus berkembang. Sehingga suatu saat orang dari luar daerah akan berbondong-bondong datang ke Indramayu hanya untuk menikmati lezatnya Bantari.
“Selain akan menjadi ikon Indramayu, Bantari sudah tentu akan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat setempat, khususnya yang bergerak di bidang perikanan,” ungkapnya.
Hakim menambahkan, guna mengembangkan usaha tersebut pihaknya melalui program PPK IPM juga telah memberikan bantuan berupa pembangunan outlet Bantari di sejumlah tempat di Kabupaten Indramayu. Untuk tahap pertama, tuturnya, telah dibangun 10 outlet yeng tersebar dari kawasan Indramayu bagian barat sampai timur. Keberadaan outlet-outlet tersebut tentunya diharapkan akan memudahkan masyarakat yang ingin berwisata kuliner menikmati kelezatan bandeng tanpa duri. (oet)
Salahsatu potensi alam yang dimiliki Kabupaten Indramayu adalah lautnya yang luas, dengan garis pantai mencapai 114 kilometer. Kondisi ini menjadikan Kota Mangga sebagai pemasok utama produk perikanan Jawa Barat. Namun potensi yang besar di bidang perikanan, ternyata belum mampu mengangkat nama Indramayu.
KEPALA Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Ir H Abdur Rosyid Hakim mengatakan, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah dengan mengembangkan produk Bandeng Tanpa Duri (Bantari) sebagai ikon Indramayu. Menurut Hakim, untuk mewujudkan hal itu memang tidak mudah, dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Upaya yang dilakukan pun step by step. Dimulai dari memberikan pelatihan bagi masyarakat tentang pengolahan dari ikan bandeng menjadi bandeng tanpa duri, kemudian pelatihan cara mengolah atau memasak hingga bagaimana memasarkan produk bantari.
Hakim mengaku cukup puas karena sekarang sudah banyak warga yang melakukan usaha Bantari. Bukan hanya dijual mentah, bahkan sudah banyak warung yang menjual Bantari bakar dengan aroma dan rasa yang nikmat. Ia berharap usaha ini akan terus berkembang. Sehingga suatu saat orang dari luar daerah akan berbondong-bondong datang ke Indramayu hanya untuk menikmati lezatnya Bantari.
“Selain akan menjadi ikon Indramayu, Bantari sudah tentu akan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat setempat, khususnya yang bergerak di bidang perikanan,” ungkapnya.
Hakim menambahkan, guna mengembangkan usaha tersebut pihaknya melalui program PPK IPM juga telah memberikan bantuan berupa pembangunan outlet Bantari di sejumlah tempat di Kabupaten Indramayu. Untuk tahap pertama, tuturnya, telah dibangun 10 outlet yeng tersebar dari kawasan Indramayu bagian barat sampai timur. Keberadaan outlet-outlet tersebut tentunya diharapkan akan memudahkan masyarakat yang ingin berwisata kuliner menikmati kelezatan bandeng tanpa duri. (oet)
Post a Comment