Breakwater Jebol, Yance Marah
Pengembang Belum Sempat Serahkan ke Pemkab Indramayu
BALONGAN–Rusaknya bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang berlokasi di sepanjang pantai Balongan meski baru saja selesai dikerjakan, membuat Bupati H Irianto MS Syafiuddin (Yance) marah. Pasalnya breakwater yang menghasilkan dana miliaran rupiah dan belum sempat diserahkan ke pemkab itu kondisinya sudah ambrol.
Kondisi breakwater terparah adalah di zona satu, yang berada di lokasi obyek wisata Pantai Balongan, dan menelan biaya Rp2,5 miliar dari total Rp10 miliar untuk empat zona.
Saat meninjau lokasi didampingi Camat Balongan Drs H Batoni MSi, Sabtu (21/2), Bupati Yance tampak kaget dan geram setelah melihat dari dekat kondisi pembangunan break water yang didanai oleh PT Pertamina (Persero).
Bahkan, ketua DPD Partai Golkar Indramayu itu terus menggelengkan kepala melihat kondisi breakwater yang hancur akibat diterjang gelombang laut. Apalagi proyek tersebut belum diserahterimakan dari pengembang ke pemkab setempat. ”Bagiamana mau dibayar, belum juga diserahkan kepada pemkab kondisi bangunan sudah,” kata Yance kesal.
Dalam kesempatan itu sejumlah tokoh masyarakat Desa Balongan menyampaikan rasa kekecewaanya terhadap pelaksana proyek pembangunan breakwater yang dinilai asal-asalan. Menurut H Hamdan, tokoh masyarakat setempat, sebelum pembangunan dimulai, dirinya sudah memberikan masukan sekaligus gambaran kepada pihak konsultan proyek agar kondisinya kuat. Namun usulan tersebut, kata Hamdan, tidak mendapat respons sama sekali dari pihak konsultan, dan sepertinya menggap masyarakat bodoh. Padahal masyarakat sekitar lebih paham tentang kondisi yang ada di sana. ”Kami sudah mengusulkan bestek pembangunan yang harus dilaksanakan, namun tidak digubris,” tutur Hamdan seraya menunjukkan rancangan besi yang digunakan untuk pembangunan breakwater sangat kecil. (dun)
BALONGAN–Rusaknya bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang berlokasi di sepanjang pantai Balongan meski baru saja selesai dikerjakan, membuat Bupati H Irianto MS Syafiuddin (Yance) marah. Pasalnya breakwater yang menghasilkan dana miliaran rupiah dan belum sempat diserahkan ke pemkab itu kondisinya sudah ambrol.
Kondisi breakwater terparah adalah di zona satu, yang berada di lokasi obyek wisata Pantai Balongan, dan menelan biaya Rp2,5 miliar dari total Rp10 miliar untuk empat zona.
Saat meninjau lokasi didampingi Camat Balongan Drs H Batoni MSi, Sabtu (21/2), Bupati Yance tampak kaget dan geram setelah melihat dari dekat kondisi pembangunan break water yang didanai oleh PT Pertamina (Persero).
Bahkan, ketua DPD Partai Golkar Indramayu itu terus menggelengkan kepala melihat kondisi breakwater yang hancur akibat diterjang gelombang laut. Apalagi proyek tersebut belum diserahterimakan dari pengembang ke pemkab setempat. ”Bagiamana mau dibayar, belum juga diserahkan kepada pemkab kondisi bangunan sudah,” kata Yance kesal.
Dalam kesempatan itu sejumlah tokoh masyarakat Desa Balongan menyampaikan rasa kekecewaanya terhadap pelaksana proyek pembangunan breakwater yang dinilai asal-asalan. Menurut H Hamdan, tokoh masyarakat setempat, sebelum pembangunan dimulai, dirinya sudah memberikan masukan sekaligus gambaran kepada pihak konsultan proyek agar kondisinya kuat. Namun usulan tersebut, kata Hamdan, tidak mendapat respons sama sekali dari pihak konsultan, dan sepertinya menggap masyarakat bodoh. Padahal masyarakat sekitar lebih paham tentang kondisi yang ada di sana. ”Kami sudah mengusulkan bestek pembangunan yang harus dilaksanakan, namun tidak digubris,” tutur Hamdan seraya menunjukkan rancangan besi yang digunakan untuk pembangunan breakwater sangat kecil. (dun)
Post a Comment