ABG Tewas Terseret Arus Sungai Cipancuh
ANJATAN–Derasnya sungai Cipancuh, memakan korban jiwa. Wawan bin Rajab (17) pemuda asal Desa Wanguk Blok Bunut Tengah RT 05 RW 05 Kecamatan Anjatan, ditemukan tewas mengambang di tepi kali pembuang itu. Jasadnya baru bisa ditemukan 18 jam pasca kejadian, Rabu (11/2) sekitar pukul 10.00.
Informasi yang dihimpun Radar, korban sebelumnya diketahui berenang beramai-ramai bersama dengan teman-temannya, Selasa (11/2) mulai pukul 15.00. Lokasinya, di sekitar jembatan kayu desa setempat.
Sekitar pukul 15.30, beberapa kawannya mentas dari sungai untuk kembali pulang. Berbeda dengan Wawan. Merasa belum puas, dia kembali ke atas jembatan dengan membawa sebatang pohon pisang. Karyawan toko meubel itu langsung menceburkan diri ke sungai yang memiliki kedalaman 3 meter tersebut. Tak dinyana, setelah beberapa menit kemudian, ternyata korban tidak muncul ke permukaan air.
Teman-temannya menduga, korban terseret arus hingga tenggelam ke dasar sungai. Lantas, mereka melaporkannya kepada warga setempat. Upaya pencarian langsung dilakukan. Seluruh tepian sungai disisir untuk mengetahui keberadaan korban. Namun, sampai malam hari tubuh korban tak kunjung ditemukan. Esok harinya, pencarian kembali dilanjutkan. Kali ini melibatkan puluhan warga dan juga orang pintar.
Alhasil, sekitar pukul 10.00, jasad korban diketahui mengambang tidak jauh dari dari lokasi kejadian. Hari itu juga, jenazah korban dibawa pulang kemudian langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
Keterangan dari pihak kepolisian, korban murni tewas diduga akibat tidak bisa berenang dan terseret arus sungai yang sangat deras. (kho)
Informasi yang dihimpun Radar, korban sebelumnya diketahui berenang beramai-ramai bersama dengan teman-temannya, Selasa (11/2) mulai pukul 15.00. Lokasinya, di sekitar jembatan kayu desa setempat.
Sekitar pukul 15.30, beberapa kawannya mentas dari sungai untuk kembali pulang. Berbeda dengan Wawan. Merasa belum puas, dia kembali ke atas jembatan dengan membawa sebatang pohon pisang. Karyawan toko meubel itu langsung menceburkan diri ke sungai yang memiliki kedalaman 3 meter tersebut. Tak dinyana, setelah beberapa menit kemudian, ternyata korban tidak muncul ke permukaan air.
Teman-temannya menduga, korban terseret arus hingga tenggelam ke dasar sungai. Lantas, mereka melaporkannya kepada warga setempat. Upaya pencarian langsung dilakukan. Seluruh tepian sungai disisir untuk mengetahui keberadaan korban. Namun, sampai malam hari tubuh korban tak kunjung ditemukan. Esok harinya, pencarian kembali dilanjutkan. Kali ini melibatkan puluhan warga dan juga orang pintar.
Alhasil, sekitar pukul 10.00, jasad korban diketahui mengambang tidak jauh dari dari lokasi kejadian. Hari itu juga, jenazah korban dibawa pulang kemudian langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
Keterangan dari pihak kepolisian, korban murni tewas diduga akibat tidak bisa berenang dan terseret arus sungai yang sangat deras. (kho)
Post a Comment