PKBM Tasikmalaya Studi Banding ke Kandanghaur
KANDANGHAUR–Sebanyak 16 pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Tasikmalaya, melakukan studi banding ke Kecamatan Kandanghaur, Rabu (31/12). Kunjungan mereka adalah untuk melihat dari dekat serta mempelajari pengelolaan PKBM Famili Desa Eretan Kulon yang berhasil menjadi juara I Pengelola PKBM terbaik tingkat nasional pada Jambore PTK-PNF di Semarang, Jawa Tengah pada Agustus 2008 lalu.
Kedatangan 55 orang peserta studi banding yang dipimpin Kepala SKB Kabupaten Tasikmalaya, H Bartis MPd itu disambut Camat Kandanghaur Aris Tarmidi SH MSi, Kasi PSM Dikmas Kabupaten Indramayu Hj Ampera Megawati, KCD Pendidikan Kandanghaur Drs H Ujer Sujaryadi MSi, serta Ketua Pengelola PKBM Famili Royani SE MM.
Dalam sambutan selamat datangnya, Aris Tarmidi mengatakan, pihaknya menyambut baik kunjungan rombongan dari Tasikmalaya ke wilayah kerjanya. Menurut Aris, keberadaan PKBM Famili merupakan bagian dari sinergitas program Pemkab Indramayu yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Kandanghaur dalam meningkatkan akselerasi IPM baik bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli.
“PKBM Famili sangat berperan besar dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan kaum nelayan, khususnya di Desa Eretan Kulon melalui program-program yang diaplikasikan. Dan itu tidak terlepas dari peran serta lapisan masyarakat setempat yang menginginkan adanya perubahan stigma buruk yang menempel pada komunitas nelayan,” ujar Aris di aula PKBM Famili.
Hal senada juga disampaikan Kasi PSM Dikmas Kabupaten Indramayu, Hj Ampera Megawati. Dikatakannya, keberhasilan PKBM Famili menjadi juara I pengelolaan PKBM tingkat nasional dikarenakan kemandiriannya dalam mengelola sumber dana yang tidak melulu mengandalkan kucuran dari Pemkab Indramayu. “Itu yang menjadi PKBM Famili sangat luar biasa,” katanya.
Sementara itu, dalam pemaparannya Ketua Pengelola PKBM Famili, Royani SE MM menerangkan, tedapat 5 poin yang harus diperhatikan oleh para pengelola agar keberadaan PKBM tidak sekadar pelengkap program pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat.
Diantaranya pengelolaan manajemen, program, pendanaan, sertifikasi dan kemitraan. “Ternyata itu juga belum cukup. Pengelola PKBM juga harus pula memiliki inovasi dalam menjalankan program, membangun kemitraan dengan pihak swasta serta menerapkan manajemen ikhlas bagi stake holder pengelolanya,” jelas Royani.
Terobosan yang menjadikan PKBM Famili menjadi juara I tingkat nasional, diantaranya memprogramkan pembelajaran di atas kapal bagi para nelayan yang sedang melaut. (kho)
Kedatangan 55 orang peserta studi banding yang dipimpin Kepala SKB Kabupaten Tasikmalaya, H Bartis MPd itu disambut Camat Kandanghaur Aris Tarmidi SH MSi, Kasi PSM Dikmas Kabupaten Indramayu Hj Ampera Megawati, KCD Pendidikan Kandanghaur Drs H Ujer Sujaryadi MSi, serta Ketua Pengelola PKBM Famili Royani SE MM.
Dalam sambutan selamat datangnya, Aris Tarmidi mengatakan, pihaknya menyambut baik kunjungan rombongan dari Tasikmalaya ke wilayah kerjanya. Menurut Aris, keberadaan PKBM Famili merupakan bagian dari sinergitas program Pemkab Indramayu yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Kandanghaur dalam meningkatkan akselerasi IPM baik bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli.
“PKBM Famili sangat berperan besar dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan kaum nelayan, khususnya di Desa Eretan Kulon melalui program-program yang diaplikasikan. Dan itu tidak terlepas dari peran serta lapisan masyarakat setempat yang menginginkan adanya perubahan stigma buruk yang menempel pada komunitas nelayan,” ujar Aris di aula PKBM Famili.
Hal senada juga disampaikan Kasi PSM Dikmas Kabupaten Indramayu, Hj Ampera Megawati. Dikatakannya, keberhasilan PKBM Famili menjadi juara I pengelolaan PKBM tingkat nasional dikarenakan kemandiriannya dalam mengelola sumber dana yang tidak melulu mengandalkan kucuran dari Pemkab Indramayu. “Itu yang menjadi PKBM Famili sangat luar biasa,” katanya.
Sementara itu, dalam pemaparannya Ketua Pengelola PKBM Famili, Royani SE MM menerangkan, tedapat 5 poin yang harus diperhatikan oleh para pengelola agar keberadaan PKBM tidak sekadar pelengkap program pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat.
Diantaranya pengelolaan manajemen, program, pendanaan, sertifikasi dan kemitraan. “Ternyata itu juga belum cukup. Pengelola PKBM juga harus pula memiliki inovasi dalam menjalankan program, membangun kemitraan dengan pihak swasta serta menerapkan manajemen ikhlas bagi stake holder pengelolanya,” jelas Royani.
Terobosan yang menjadikan PKBM Famili menjadi juara I tingkat nasional, diantaranya memprogramkan pembelajaran di atas kapal bagi para nelayan yang sedang melaut. (kho)
Post a Comment